Minggu, 11 Agustus 2013

Pos TNI AL Kualuh Leidong “Diduga” Peras Warga Modus Untuk 86 Penangkapan Papan Di Perairan Kecamatan Kualuh Leidon

Pos TNI AL Kualuh Leidong “Diduga” Peras Warga  
Modus Untuk 86 Penangkapan
Papan Di Perairan Kecamatan Kualuh Leidong
Labura,Perjuangan 
        Warga Kecamatan
Panai Hilir kabupaten Labuhan batu berinitial PEN (38) mengaku diperas
Sekelompok TNI AL Pos tanjung Leidong ,untuk melepaskan sampan yang di tahan
oleh anggota TNI AL tersebut
       Hal yang naas
itu di alami PEN (38) hari senin (5/8) pada jam 12.00 sekelompok TNI AL
menggunakan  perahu  nelayan dan membawa senjata laras panjang
sedang menghampiri bot yang di bawa oleh PEN sambil mengancungkan senjata,lantas  anggota TNI tersebut langsung menyuruh
saya untuk ikut kepos TNI AL yang berada di tanjung leidong 
      PEN (38)
menceritakan kisah yang di alaminya di POS TNI AL kepada wartawan perjuangan ,
kalau salah satu anggota TNI AL yang mengaku sebagai KOPAT (komandan patroli ) berinitial
AS  mengatakan kalau tindakan saya salah
kerna telah membawa papan yang hanya sedikit 1 ton ,itupun di gunakan untuk kebutuhan
rumah saya masah saya salah kata PEN kepada KOPAT
    AS (KOPAT) Pos TNI
AL langsung memaksa PEN untuk membayar uang 3 juta kalau botnya mau di lepaskan
dan kalau tidak ada terpasak bot PEN di amankan dulu serta papan yang di
bawanya 
    Mendengar “
permintaan Kopat pos TNI AL itu seperti memeras PEN lagsung meminta bantuan
kepada temannya yang tinggal di kelurahan tanjung leidong bernitial Surip (37)
untuk mencarikan pinjamannya , mengambil inisiatip langsung surif teman korban
langsung menjual papan yang di bawa oleh PEN untuk ke penadah dengan harga
murah, serta hasil penjualannya di serahkan kepada KOPAT Pos TNI AL yang
bernama AS itu sebanyak 3 juta agar botnya bisa di lepaskannya 
    Selain itu Surip
ketika di jumpai wartawan mengatakan kalau kejadian itu memang benar , dan saya
selakau masyarakat sangat kasian melihat Pak PEN itu , apalagi pada saat itu
hari mau lebaran  , terpaksalah kami
membayar yang di mintakan mereka tandas Surip.
 Komandan POS TNI AL
Pelda.T Sihombing ketika di jumpai wartawan di kantornya membenarkan ada penangkapan dan itu sebenarnya mau kita lanjutkan tetapi istri PEN memita tolong sama saya kalau dia mau suaminya di lepaskan  ,tetapi dilihat di Pos TNI AL tidak ada lagi bot dan barang bukti yang di
amankan  ,dan di sinyalir "keras" pemerasan itu memang benar adanya  ,(HBS)    
Add caption